Selalu Ada Cinta Untuk Kak Sedja

selalu ada cinta

Selalu Ada Cinta Untuk Kak Sedja. Namanya Sedja, tapi sejak pindah ke Lombok sebagian besar orang yang mengenalnya lebih memilih memanggilnya dengan nama Rani. Ya, dialah putri kecil kami. Si sulung yang menjadi cinta pertama di keluarga kecil ini. Usianya menginjak 6 tahun saat April 2017 kemarin. Tidak seperti usianya yang baru di angka enam, di sisi lain justru pemikiran, sikap, serta perbendaharaan kata yang dimilikinya jauh dari usia sesungguhnya. Berbicara dengannya seperti berbicara dengan seorang berusia remaja. Cara marahnya, jangan salah! Bukan dengan menangis merengek sambil merajuk meminta dibelikan sesuatu. Cukup dengan masuk kamar, menutup pintu dengan bantingan yang kuat, kemudian berdiam diri sampai akhirnya merasa tenang lagi. Tapi bagaimanapun, dialah Sedja, gadis mungil yang merupakan cinta pertama kami.

Selalu Ada Cinta Untuk Kak Sedja

selalu ada cinta

Sedja, sewaktu baru lahir.

Mama, Sedja dan Kesedihan di Awal Kehamilan

Saya ingat betul, bagaimana senangnya saya saat pertama kali melihat tanda dua garis pada test pack yang entah sudah berapa kali dibeli saking penasarannya. Alhamdulillah, tidak lama setelah pernikahan kami pada Juli 2010, Allah SWT segera menitipkan amanah si buah hati yang kemudian lahir di bulan April 2011. Si buah hati yang kemudian kami beri nama Sedja Haerani Putri M. Sebuah rangkaian nama yang diberikan bukan tanpa alasan. Sedja, Haerani dan Putra (kami ganti menjadi Putri karena si kecil berjenis kelamin perempuan) adalah tiga nama dokter yang membantu proses kelahiran Sedja. Masing-masing seorang dokter spesialis THT, spesialis penyakit dalam, serta spesialis kandungan. Ya, proses kelahiran si gadis mungil ini tidak berlangsung begitu saja. Di bulan keempat kehamilan, saya dinyatakan positif mengidap penyakit TB Paru.

Bagi seorang yang tengah mengandung, ini tentu persoalan yang berat. Belum lagi, beberapa dokter tempat saya memeriksakan diri sebelumnya (sampai akhirnya menemukan dokter yang tepat yang kemudian menjadi nama si gadis mungil ini) menyatakan hal-hal yang mengerikan. Yang paling saya ingat adalah katanya, kami (saya dan Sedja yang masih dalam kandungan) tidak bisa diselamatkan keduanya. Dalam artian, harus dipilih ingin menyelamatkan si bayi atau ibunya. Mengerikan bukan? Ah, saya tidak ingin mengingat bagian itu melulu. Alhamdulillah, Allah SWT menunjukkan jalan kesembuhan bagi saya. Saya dan Sedja bisa selamat keduanya. Bahkan hingga kini, hingga si kecil Sedja memiliki seorang adik perempuan πŸ™‚

Kak Sedja dan Kelahiran Adik Tita Setelah 6 Tahun Lamanya

Proses mengandung hingga lahirnya Sedja memang tidak akan habis untuk diceritakan. Saya sendiri pasti meneteskan air mata jika kembali mengingatnya. Sedih tentu saja, tapi di sisi lain saya tidak henti-hentinya bersyukur bahwa Allah SWT masih mengizinkan saya dan Sedja untuk berjumpa. Dan menjalani hidup bersama. Saya pribadi tidak ingin mengingat lagi bagaimana sakitnya ketika dinyatakan bahwa diantara kami berdua, hanya satu yang bisa diselamatkan. Itulah mengapa sampai sekarang, saya tidak pernah menceritakan secara lengkap perihal suka duka mengandung hingga melahirkan si gadis mungil bernama Sedja. Akan saya ceritakan suatu saat, semoga saya kuat.

Atas sejumlah alasan, saya dan suami pun menunda untuk segera memberikan adik pada Sedja. Oh ya, salah satu alasannya adalah karena saya sedang menyelesaikan kuliah. Banyak yang mengatakan bahwa jika kita menunda, maka Yang Di Atas pun akan menunda. Entah benar atau tidak, tapi saya mengalaminya. Ketika merasa sudah waktunya untuk memberikan Sedja seorang adik. Kami malah butuh waktu kurang lebih setahun sampai akhirnya keinginan tersebut terwujud. Putri kedua kami yang bernama Tita, lahir beberapa waktu yang lalu di bulan November 2017.

Tentang Mama yang Menjaga Cinta

Kak Sedja dan Adik Tita, Dua Gadis Mungil Kesayangan Mama

Sejak ada Adik Tita, Sedja resmi menjadi seorang kakak. Walaupun sejak awal dia memang lebih sering dipanggil ‘kakak’ dibanding dipanggil dengan namanya sendiri. Tita hadir saat usia Sedja menginjak angka 6. Sebuah jarak waktu yang terbilang lama. Selama itu pula kami menghabiskan waktu bersama, bertiga saja, Papa-Mama-Sedja. Setiap ada waktu luang, kami motoran ke objek-objek wisata di Lombok. Entah ke bukit, sungai, mata air dan yang lainnya. Saya rasa Sedja benar-benar menikmati ‘kesendiriannya’ sebagai anak tunggal sementara. Ya, kasih sayang benar-benar tercurah hanya untuknya, cinta pertama kami.

Bagaimana setelah ada si kecil Tita? Ah, Kak Sedja. Terlihat sekali bagaimana kesalnya dia. Padahal saat masih di dalam kandungan ia sangat menanti kehadiran adiknya. Rasa cemburu itu selalu datang, apalagi saat Tita bersama Papa. Ya, Sedja memang jauh lebih akrab dengan Papanya dibanding dengan saya. Sedja mencari perhatian kami dengan meminta tolong pada hal-hal yang sebenarnya sudah bisa dilakukannya sendiri. Seperti membalik celana atau pakaian saat ingin dikenakan, memakaikan celana saat ia baru selesai buang air, menyuapinya saat hendak makan dan masih banyak lagi. Ia pun menanyakan hal-hal yang sebenarnya sudah ia ketahui jawabannya. Seperti jumlah rakaat shalat saat ia hendak mendirikan shalat, sampah seharusnya dibuang ke mana, dan yang lainnya.

Awalnya saya berpikir dia memang tidak tahu atau tidak bisa melakukannya. Setelah saya flashback dan memperhatikan kelakuan “rutinnya” ini, barulah saya sadar kalau ini triknya untuk mendapatkan perhatian.

Tentang Mama yang Menjaga Cinta pada Si Anak Pertama

Meski tidak seakrab Sedja dengan Ayahnya, saya pribadi merasa perlu meyakinkan Sedja bahwa saya ada untuknya. Bahwa cinta saya padanya tetap sama, tidak berkurang meski dengan hadirnya Adik Tita. Bagaimana saya melakukannya? Saya memulainya sejak hamil trimester ketiga. Bagaimanapun lelahnya, saya memaksakan diri untuk menyempatkan diri mengantarkan Sedja ke tempat les dan mengajinya saat Si Papa berhalangan karena ada urusan lain. Selama dalam perjalanan, saya mengajaknya mengobrol, entah itu tentang hal yang disukainya maupun tentang progress les dan mengajinya. Kalau tidak terlalu sore atau pulang lebih awal, saya akan mengajaknya ke tempat makan favoritnya. Biasanya yang menyediakan balon atau arena bermain. Ya, kami menghabiskan waktu berdua saja. Saya menikmatinya, mungkin juga Sedja. Hingga kini saya tetap melakukannya meski tidak memakan waktu selama dahulu, sebab ada Tita yang menunggu di rumah.

Cara tersebut mungkin tidak seberapa. Bagaimanapun saya juga harus memberikannya perhatian saat di rumah. Dan saya terus belajar akan hal itu. Menyempatkan diri untuk mendengarkan ceritanya, mengajaknya bermain hingga menemaninya belajar. Sebab menjadi satu-satunya pusat penerima cinta dan kasih sayang selama 6 tahun lamanya bukanlah hal yang mudah. Tidak mudahnya adalah ketika situasinya seperti ini, ketika cinta dan kasih sayang tersebut rasanya terbagi dua. Untuk si kakak dan untuk si adik. Padahal tentu saja tidak.

Nak, Mama beri tahu yaa.. selamanya Sedja akan menjadi cinta pertama Mama. Serta cinta Mama untuk Kak Sedja dan Adik Tita punya besaran yang sama. Jangan khawatir Kak Sedja, Adik Tita hadir bukan untuk mengubah itu semua. Ia hadir untuk menambah besar rasa cinta dan kasih sayang yang sebelumnya telah ada.

Liburan Perdana Bersama Keluarga Kecil

Rencana Liburan Perdana Bersama Keluarga Kecil

Sejak mengandung, kami sudah lama sekali tidak liburan bersama. Pernah sekali staycation, tapi untuk urusan pekerjaan. Jadi rasanya tidak benar-benar bebas. Maka sejak kehadiran Adik Tita, Kak Sedja sudah berkali-kali mengutarakan keinginannya untuk segera liburan berempat saja. Ya, keluarga kecil ini saja. Ke mana? Tidak jauh-jauh, dia ingin staycation di hotel yang memiliki fasilitas kolam renang untuk anak-anak. Saya pun menyetujui keinginannya. Tinggal menentukan waktu yang tepat. Tentunya saat musim promo kamar-kamar hotel maupun resort di Lombok tiba. Biasanya sekitaran Februari hingga Maret.

Kak Sedja bilang ia ingin berenang, tidur dengan adiknya di kamar hotel, membuat istana pasir di pinggir pantai dan bermain di fasilitas playground yang ada di hotel. Meskipun masih ada beberapa bulan untuk mewujudkan rencana tersebut, tapi ada baiknya agar saya mempersiapkan segala sesuatunya sejak awal. Apa saja?

Persiapan Liburan Bersama Kak Sedja dan Adik Tita

Liburan kali ini, meski masih dilakukan di Lombok, tentu saja berbeda. Karena ada Adik Tita sebagai anggota barunya. Barang-barang yang dibawa tentu akan lebih banyak dari sebelumnya. Walaupun staycation hanya berlangsung dua atau tiga malam lamanya. Saya membuat daftar terkait sejumlah barang yang akan dibawa. Mulai dari pakaian, peralatan renang, mainan-mainan untuk menghilangkan rasa bosan di jalan, peralatan kebersihan si kecil, juga obat-obatan. Salah satunya yaitu Tempra Syrup. Sirup yang berfungsi untuk meredakan demam, rasa sakit dan nyeri ringan, sakit kepala dan sakit gigi, serta demam setelah imunisasi.

selalu ada cinta

Tempra Syrup ini menjadi andalan saya untuk si kecil karena hanya mengandung paracetamol dan tidak mengandung bahan lainnya. Jadi memang benar-benar terbukti aman di lambung. Rasanya pun disukai oleh anak-anak, saat mengkonsumsinya mereka akan merasa tidak mengkonsumsi obat pada umumnya yang berasa pahit. Kelebihan lain dari Tempra Syrup adalah dosis tepat (tidak menimbulkan over dosis atau kurang dosis) serta jauh lebih praktis karena sudah tidak perlu dikocok, larut 100%.

Saya memasukkan Tempra Syrup ke dalam daftar barang bawaan karena namanya juga jalan bersama si kecil. Ya segala sesuatunya harus dipersiapkan. Bayangkan kalau mereka tidak cocok dengan suasana di sana, atau tiba-tiba tubuhnya mengalami demam. Sementara apotek atau toko obat tidak ada. Bisa kelabakan bukan? Jangan sampai liburannya menjadi batal.

Kak Sedja, Yuk Kita Liburan!

Jadi Kak Sedja, percayalah.. Selalu ada cinta untuk Kak Sedja. Cinta yang sama seperti yang Papa dan Mama curahkan untuk Adik Tita. Cinta dan kasih sayang yang sama seperti yang Kak Sedja dapatkan sejak awal. Kak Sedja pasti belum begitu mengenal Adik Tita, itulah mengapa Kak Sedja sering sedikit-sedikit kesal padanya. Padahal Adik Tita masih kecil, belum tahu apa-apa. Ya kan?

Jadi Kak Sedja, yuk kita liburan. Kita bermain dan menghabiskan waktu bersama. Berempat saja. Papa, Mama, Kak Sedja dan Adik Tita. Kak Sedja beri tahu adiknya tentang kolam renang di hotel, mana yang dalam mana yang tidak. Tentang kamar mandi di dalam kamar hotel, yang bak mandinya bisa dipakai berenang oleh Kak Sedja dan Adik Tita. Tentang sarapannya di sana, yang menunya banyak sekali sampai Kak Sedja bingung memilihnya. Ayo Kak Sedja, punya adik itu seru lho. Bersyukurlah. Karena bahkan Mama dan Papa kini sama-sama tak lagi punya adik.

Teman-teman, punya pengalaman yang sama tentang si kakak yang cemburu akan kehadiran adiknya? Share dong di kolom komentar πŸ™‚

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog
yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

42 Comments

  • AJIE 16 December 2017 at 5:11 am

    Ya ampun panjang perjuangan kakak rani ternyata sejak dlm kandungan…
    Semoga sehat selalu kakak Rani dan adim Tita

    Reply
  • bedelhoki 16 December 2017 at 12:45 am

    wuaah….. mantep nih, ternyata ada cerita menarik dibalik kelahirnya kakak Sedja … (ditunggu cerita versi lengkapnya mbaksist ^_^ )
    btw ane baru sadar ternyat tempra cocok banget buat anak-anak ya, liburan kemana-mana jadi makin asyik.
    mantep bun artikelnya.

    salam HOKI dan Salam Blogger

    Reply
  • Baiq Rosmala 16 December 2017 at 2:43 am

    Aku jadi deg degan nih. Bentar lagi lahiran dan si kaka masih sangat kecil heuheu.. Semoga tdk ada drama cemburu cemburu, Thanks udah sharing mamah rani

    Reply
  • lia djabir 16 December 2017 at 3:26 am

    suka serba salah yaa kalau anak cemburuan sama saudaranya. perasaan kita sih sudah memperlakukan sama tp ternyata mrk merasa cemburu

    Reply
  • Dian Safitri 16 December 2017 at 5:46 am

    Sehat-sehat selalu ya, Kak Sedja.
    Cemburu memang hal yang wajar sih. Tapi kan bukan berarti ga senang ada adik Tita.

    Reply
  • Mukhsin Pro 16 December 2017 at 6:42 am

    Adiknya imut banget ya.

    Reply
  • Nova DW 16 December 2017 at 8:15 am

    Selalu ada cinta Bunda untuk buah hati tercinta. Sehat-sehat selalu ya Kak Sedja dan Dek Tita. ^^

    Reply
  • Anindita Ayu 16 December 2017 at 4:07 pm

    Buat anak sih, akan selalu ada cinta dari bundanya. Walaupun kelihatannya bunda akan lebih menyayangi sang adik, tapi udah pasti bunda ga pernah membeda-bedakan cinta untuk anaknya..

    Reply
  • April Hamsa 17 December 2017 at 3:48 am

    Selamat ya Kakak Sedja sekarang sudah jadi kakak πŸ˜€
    Jaraknya lumayan jauh ya 6 tahun. Saya dan adik juga jaraknya 6 tahun. Alhamdulillah puas jadi anak tunggal selama 6 bulan hehe

    Reply
  • Puspita Yudaningrum 17 December 2017 at 4:44 am

    Duh ribet ya klo anak ngerasa cemburuan gitu, orang tua jadi serba salah. Sehat” terus ya adek” berdua

    Reply
  • Eni Martini 17 December 2017 at 5:04 am

    Pendar kemarin juga cocok minum Temora,demam sehari saja

    Reply
  • Diah Kusumastuti 17 December 2017 at 6:42 am

    Wah baru tau nama aslinya kak Rani. Sedja nama yang indah, Mbak. Salam sayang buat kak Sedja dan adik Tita, ya. Sehat-sehat selalu πŸ™‚

    Reply
  • Lely 17 December 2017 at 10:24 am

    anak-anak sholehah (aamiinnn) nanti kalo adik tita udah besar, kak lely mau ajakin kak rani sama adik tita jalan-jalan juga ya mbak.. hehe
    salam buat kak rani dan adik tita ya, main ke rumah dong πŸ˜€

    Reply
  • Ruli retno 17 December 2017 at 1:24 pm

    Ya ampun sedja bayi lucu banget deh, ga ada gigi nya (ya iyalah). Aku pun mengalami itu pas anak ke 2 lahir tapi alhamdulillah masa2 itu sudah terlalui..sehat selalu sedja

    Reply
  • Keathine 17 December 2017 at 2:22 pm

    Kecup dan peluk untuk kak rani dan adik tita

    Reply
  • Ucig 17 December 2017 at 7:03 pm

    Sedja udah 6 thn ya.. klo anak aku 4 thn, adik 20 bulan nih mba. Hmm pernah sih cemburu, tapi selalu langsung ngatasinnya dgn bikin kakak happy. Jelasin sejelas mungkin sama kakak..aku pas adik lahir kan misalnya mandiin, nyanyi2, sebut nama kakaknya jg mba hihiii…
    Sehat2 ya semuanyaa

    Reply
  • Yulia Marza 18 December 2017 at 11:45 am

    Waktu lahir sih si Kakak sayang banget ma adeknya, tapi sekarang suka cemburu, perhatiannya sudah terbagi kata si kakak. Padahal sama saja.

    Reply
  • Beautyasti1 18 December 2017 at 11:50 am

    Maksudnya dokter tht dan dokter penyakit dalam ikut dalam persalinan nya mba? Waktu aku cuma ada 2 dokter obgyn, 1 dokter spesialis anak, dan 1 dokter anestesi di dampingi 4 bidan ga ada dokter penyakit dalam dan tht nya apa karena diagnosis paru tadi ya mba? Takut baby nya kenapa napa mungkin ya mba.. sehat terus ya ka sedja dan dede tita ^^

    Reply
  • Lina W. Sasmita 18 December 2017 at 4:56 pm

    Kami menunda adik untuk Chila 5 tahun lamanya. Setelah itu program untuk mendapatkan adik. Eh sudah 3 tahun lebih berarti 8 tahun jaraknya belum juga diberi adik. Hiksss.

    Reply
  • Nchie Hanie 18 December 2017 at 5:22 pm

    Ahh Sedja Tante ikotan liburan laah, butuh baby sitter ga Andy?
    Aku daftar, biar bisa liburan juga..

    Reply
  • Denia Huzannur Ariani 19 December 2017 at 3:09 am

    Perjuangan seorang ibu begitu istimewa… Sehat terus kakak sedja dan adek tita, semoga nanti kalo jadi ibu, bisa seperti bunda nya ?

    Reply
  • Noe 19 December 2017 at 5:42 am

    Hehehe, anakku nih lg cemburuan setelah aku melahirkan lagi. Ya, jd banyak tantangannya deh. Tapi yakin, bismillah, sbg ibu kita pasti bisa mengatasinya ya.

    Reply
  • Vidy 19 December 2017 at 7:44 am

    Ada yang belom ditulis deh kayaknya soal teman dan menemani. Sebelum ngaji Rani nemenin mamak yang lagi ngidam makan churros. Jd bukan cuma mamak nemenin Rani, tapi Rani juga nemenin mamak lho hahah

    Reply
  • Tuty Queen 19 December 2017 at 2:48 pm

    Duhh gemesnya lihat kak Sedja waktu lahir, pengen banget punya baby πŸ™‚

    Reply
  • Witri Prasetyo 20 December 2017 at 1:35 am

    Tempra ini andalan banget, aku kalau Juna panas juga ngasih Tempra, Alhamdulillah sich anaknya cocok

    Reply
  • Nathalia DP 20 December 2017 at 11:47 am

    Jangan cemburu ya sedja, kan cinta pertamanya mama πŸ™‚

    Reply
  • Mugniar 21 December 2017 at 11:39 am

    Kedudukan Sedja sebagai anak pertama itu selalu spesial, Nak …. pasti selalu ada cinta buat Sedja πŸ™‚

    Reply
  • Rika Ovelia 28 December 2017 at 1:35 am

    Akan selalu ada cemburu diantara mereka.. Tapi itu cemburu cinta kok nti ga akan bisa jauj kak sedja dari adiknya.. Hehehe.. Tunggi Dik Tita agak gedean yaaa.. Nti kak sedja punya partner huru hara.. Yeaaayy…

    Reply
  • Sandi Iswahyudi 28 December 2017 at 1:40 am

    Alhamdulillah… Anak pemberian dari Allah. Karunia yang besar yang bisa menjadi amal jariyah.

    Semoga adik Rani jadi anak sholehah…

    Reply
  • Irni Irmayani 28 December 2017 at 2:48 am

    Anak yang sudah terbiasa sendiri emang akan beda ya mbak kalau sekarang berdua. Aku aja deg degan kalau nanti si K punya adik gimana. Ini hamil aja belum udah parno duluan ?

    Reply
  • Ratri Anugrah 28 December 2017 at 4:41 am

    Ah senangnya punya adik :(( Aku selalu iri sama teman yang punya kaka atau adik. Pasti rumahnya ramai. Sedangkan aku cuma sendirian. Yah meski jenis keluargaku heboh sekali, tapi tetap aja kadang butuh kehadiran saudara kandung. Congrats, Sedja!

    Reply
  • safprada 28 December 2017 at 5:40 am

    Koc saya jadi degdegkan ya nunggu kelahiran anak pertama saya.

    semoga Rani jadi anak yang solehah, berbakti pada kedua orang tua, berguna bagi agama nusa dan bangsa. Begitu juga dengan adk tita

    Reply
  • Nyi Penengah Dewanti 28 December 2017 at 2:52 pm

    Semoga aku kettimbalan lekas punya debay heheheh. Sehat terus ya dek Sedja dan kak Tita.

    Reply
  • Endah marina 28 December 2017 at 5:02 pm

    Allah Maha Kuasa ya mbak untuk cerita hidup kk sedja , aku yg bacanya aja ikut merinding . Gak bisa ngebayangain berada di posisi mbak saat itu . Sehat selalu untuk kk sedja dan adiknya , sehat selalu utk keluarga mbak deh pokoknya.. selamat berlibur kk sedja dan dedek tita..

    Reply
  • Naqiyyah Syam 28 December 2017 at 9:09 pm

    Salam Kenal Kak Sendja wah namanya unik loh. Jadi Rani ya gpp ya, tapi Mama ama adek sayang tuh ama Kakak. Makin cerdas dan sholehah ya

    Reply
  • Anggraeni Septi 29 December 2017 at 12:40 am

    Halo mba Sedja. Sehat terus ya mba… Dan sayang adeknya. Hehe.

    Reply
  • Nissa AMS 29 December 2017 at 2:14 am

    Alhamdulillah ya mba.. Ahirnya sikecil dan ibunya selamat duaduanya… Aku sebelum hamil kena TB mba.. Sesudah pengobatan 6 bulan baru ketauan kalo hamil (padahal itu uda minggu ke 5 atau 6 gitu waktu itu) sempet shock juga karna baru ketahuan dan berarti diminggu2 awal hamil di debay ikutan minum obat TB juga.. Tapi alhamdulillah si bayi sekarang uda lahir dengan selamat dan sehat..

    Reply
  • khairul azmi 29 December 2017 at 3:24 am

    kebersamaan bersama keluarga di dasarkan atas cinta ?

    Reply
  • Rzka Edmanda 29 December 2017 at 5:02 am

    aku salah fokus sama dede bayi nyaaa lucu bangeet hhihi

    Reply
  • Annisa 30 December 2017 at 8:17 am

    Semoga kak Sedja dan adik terus bersama dan saling menyayangi yaaa. Lucu sekali mbak anak-anaknya. Hehehe.

    Reply
  • Murtiyarini . 1 January 2018 at 1:19 am

    Selamat Tahun Baruuu.. Semoga sehat-sehat terus yaaa.. Selama ada Bunda dan Tempra, tidak perlu panik saat anak demam.

    Reply
  • Intan 3 January 2018 at 10:42 am

    Bisa jadi bahan pembelajaran buat saya yg belum berkeluarga nih kak andy ?

    Reply

Leave a Comment