5 Tempat Makan Coto Makassar di Lombok yang Wajib Kalian Coba

5coto1

5 Tempat Makan Coto Makassar di Lombok yang Wajib Kalian Coba. Pernah mencoba makanan khas Makassar yang satu ini? Coto (coto ya, bukan soto) merupakan salah satu makanan yang berasal dari Makassar. Terdiri dari potongan-potongan daging ataupun jeroan sapi dengan kuahnya yang kaya akan rempah-rempah, kemudian ditaburi bawang goreng di atasnya. Coto Makassar biasa disantap dengan ketupat dan oleh beberapa orang juga kadang disantap dengan nasi putih. Tergantung selera. Walau berasal dari Makassar, sajian coto Makassar ini dapat ditemukan hampir di berbagai daerah. Lombok salah satunya. Mungkin ada yang belum tahu di mana saja tempat makan coto Makassar di Lombok atau mungkin ada yang sudah tahu tapi masih galau menentukan mau makan coto di warung yang mana? Nah, semoga tulisan kali ini bisa bermanfaat ya πŸ˜‰

Kedai Pariwisata 1

5coto5

UPDATE:

Kedai ini sudah tutup, hanya difokuskan di satu tempat yakni di Jalan Adi Sucipto.

Setahu saya, kedai ini yang pertama kali menyajikan menu coto Makassar. Lokasinya yang berada di Jalan Pariwisata No.44 Mataram terbilang cukup strategis karena dekat dari kantor gubernur NTB, Rumah Sakit Umum Provinsi (rumah sakitnya sekarang sudah pindah), kantor Polisi Pamong Praja, Rumah Sakit TNI AD dan beberapa kantor lainnya. Harga untuk satu porsi coto di kedai pariwisata 1 cukup unik karena dibedakan antara harga coto yang isinya daging dengan yang berisi jeroan. Harga seporsi coto berisi daging adalah sebesar Rp20.000,- sedangkan yang isinya jeroan adalah sebesar Rp18.000,-. Saya pernah tanya mengapa ada perbedaan harga, rupanya karena pelanggan lebih banyak memesan coto dengan isi ‘daging saja’ (tanpa tambahan potongan jeroan lainnya) dibanding jeroan. Sementara harga daging semakin hari semakin mahal saja.

Adapun untuk ketupatnya adalah seharga Rp2.000,- , selain ketupat tersedia pula buras yang harganya sama dengan harga ketupat. Pemilik kedai ini adalah seorang yang berasal dari Palopo. Dulu saya berpikir kenapa si ibu ini tidak bukan warung kapurung saja sekalian. Eh tapi soal ini belum saya tanyakan pada beliau πŸ˜‰ Kalau tidak mau memesan coto Makassar, masih ada pilihan menu lain yang bisa dipesan. Mulai dari Sop Konro, Sop Saudara, dan beberapa pilihan menu makanan lainnya.

Kedai Pariwisata 2

5coto3

UPDATE: Termasuk warung coto makassar yang masih bertahan, harga per porsi yang tercantum di bawah sudah tidak berlaku ya.

Tidak mau kalah dengan sinetron Tersanjung yang sekuelnya entah sampai berapa itu, Kedai Pariwisata pun ada sekuelnya, eh cabangnya maksud saya. Berbeda dengan Kedai Pariwisata 1 yang lokasinya strategis, maka Kedai Pariwisata 2 ini terletak di Jalan Adi Sucipto, tepatnya di Ruko Griya Pesona Rinjani Blok B17 Mataram. Sebenarnya lokasi tersebut bisa dibilang strategis, jika dan hanya jika pintu masuk utama ke Lombok masih berada di Bandara Selaparang. Sayangnya tidak. Yap, Kedai Pariwisata 2 berada di daerah Rembiga dekat dengan bandara lama. Sepi? Menurut pengamatan saya sih gitu.

Beberapa pengunjung pun banyak yang memberi testimoni bahwa rasa cotonya berbeda dengan yang ada di Kedai Pariwisata 1. Saya pernah mencobanya sekali dan itupun sudah lama. Saking lamanya saya sudah lupa seperti apa rasanya. Rasa coto sih iya. Kalau berbicara mengenai harga, tentu saja sama dengan harga yang berlaku di Kedai Pariwisata 2. Coto Makassar isi daging seharga Rp20.000,- , coto Makassar isi jeroan seharga Rp18.000,-, serta ketupat dan buras masing-masing seharga Rp2.000,-. Yang membuat kedai ini berbeda dengan kedai utamanya adalah karena khusus di Kedai Pariwisata 2 ini tersedia menu ikan bakar. Sementara untuk menu lainnya, relatif sama.

Warung Coto Makassar Haji Daeng Yusuf

5coto2

UPDATE: Pindah tempat ke Jalan Majapahit, persimpangan Jalan Pandjitilar. Tepat di sebelah Mimi Food. Kalau di maps, cari dengan kata kunci: Coto Makassar Haji Daeng Yusuf.

Setelah duo kedai pariwisata tadi, warung coto Makassar yang selanjutnya hadir di Lombok tepatnya di kota Mataram adalah Warung Coto Makassar Haji Daeng Yusuf. Lokasinya berada di Jalan Langko, di samping Fave Hotel. Dengar-dengar sih pemilik warung coto yang satu ini masih keluarga dengan pemilik Kedai Pariwisata. Saya sendiri belum pernah mencoba sajian coto Makassar di sana. Entah kenapa, setiap kali saya ke sana warungnya selalu tutup. Emang gak jodoh aja kali ya πŸ˜€ Tapi dari pengalaman teman-teman yang pernah makan di sana, katanya sih enak. Walaupun tetap saja rasanya belum bisa menyamai rasa Coto Makassar di tempat aslinya berasal (Makassar).

Kedai Kopi Arumbu

5coto6

UPDATE: Sudah tutup. Hiks.

Kedai kopi menyajikan menu coto Makassar? Ya hanya di Kedai Kopi Arumbu! Beberapa waktu yang lalu kedai kopi yang berlokasi di Jalan Gunung Tambora-Gomong Square ini memang mulai menjadikan Coto Makassar sebagai menu andalannya. Coto Makassar di sana diracik sendiri oleh si pemilik kedai, karena bukan merupakan menu utama maka anda perlu menunggu beberapa saat untuk dapat menikmati semangkuk Coto Makassar. Soalnya nih cotonya made by order sis hehehe.. Tetapi jangan khawatir karena rasa lelah menunggu anda akan tuntas terbayarkan dengan rasa coto yang enak. Serius loh, cotonya enak #bukaniklan #bukanendorse.

Harga 1 porsi coto di Kedai Kopi Arumbu adalah Rp18.000,- dan untuk ketupatnya adalah Rp2.000,- Oh iya, hati-hati dengan sambalnya yang kebangetan pedasnya! Kalau sudah terlanjur kepedasan, anda bisa memesan secangkir kopi hitam untuk meredakan rasa pedas tersebut #sekalilagibukaniklan.

UPDATE: Kedai Kopi Arumbu udah tutup euy πŸ™ Hiks..

Warung Bawakaraeng

5coto4

UPDATE: Sudah tutup. Hiks.

Warung Bawakaraeng belum cukup sebulan dibuka, tetapi sudah menarik banyak pengunjung. Selain karena rasanya yang memang lezat, lokasinya yang sangat strategis juga menjadikan warung ini ramai oleh pengunjung. Warung Bawakaraeng terletak di Jalan Bung Hatta, berhadapan dengan SDN 2 Cakranegara, Mataram. Menu utamanya tentu saja adalah Coto Makassar. Untuk menikmati seporsi Coto Makassar, anda perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp20.000,- dan sebesar Rp2.000,- untuk satu buah ketupatnya.

Warung Bawakaraeng buka mulai pukul 9 pagi hingga pukul 10 malam. Jadi jangan khawatir kalau saat malam hari anda ingin menikmati Coto Makassar, di Warung Bawakaraeng saja πŸ˜‰ Selain coto Makassar, ada sejumlah menu lain seperti Sop Konro, Bubur Manado dan masih banyak lagi.

Kalau anda perhatikan, semua lokasi tempat makan yang saya bahas tadi berada di kota Mataram kan ya? Yap, bukan berarti di daerah lain tidak ada warung Coto Makassar ya πŸ˜‰ Saya pernah melihat warung Coto Makassar baru buka di sekitar Bandara Internasional Lombok (BIL) tapi berhubung saya belum pernah coba dan belum dengar cerita/pengalaman dari teman-teman yang pernah ke sana jadi belum bisa saya rekomendasikan. Oh iya, mungkin ada yang bertanya-tanya dari mana saya tahu lokasi Warung Coto Makassar ini.

Yup, sekali lagi saya jelaskan bahwa sebagai orang yang pernah lama tinggal di Makassar dan belum bisa move on dengan yang namanya Coto Makassar, saya sensitif banget nih sama tulisan ‘Coto Makassar’. Setiap melihat warung baru dan ada sajian Coto Makassarnya saya pasti bakal penasaran ke sana. Dan akhirnya saya kumpulkan deh 5 tempat makan Coto Makassar yang ada di Lombok ini, setidaknya bisa jadi referensi baik buat teman-teman Makassar yang kangen makan coto maupun teman-teman Lombok yang pengen tahu gimana sih rasanya Coto Makassar πŸ˜‰

Jadi teman-teman sudah pernah ke tempat makan coto yang mana nih?

Biasa dipanggil Andy. Pernah tinggal lama di Makassar dan sekarang di Mataram, Lombok. Ngeblog sejak 2007. Senang kulineran, staycation, kopdaran di cafe, browsing produk di toko online tapi gak beli, dan tentu saja...senang menulis :) Bisa dikontak di andyhardiyanti@gmail.com

24 Comments

  • ijeverson.com 26 January 2016 at 3:56 pm

    baru tau di lombok banyak tempat makan sotonya juga. soto makasar pula, keren! soto emang legend…

    Reply
    • andyhardiyanti 27 January 2016 at 12:50 am

      Coto mas, coto… Bukan soto T_T
      #padahaludahdijelasindiatas

      Reply
  • Emak Gaoel 26 January 2016 at 4:47 pm

    heuheuheu, kapan ya bisa smape lombok? :”)))

    Reply
    • andyhardiyanti 27 January 2016 at 12:51 am

      Soon ya mak, sponsor mana sponsor~
      Kalau ke Lombok bawa Nana ya mak πŸ˜‰
      Nanti kita jadi guidenya.

      Reply
  • BlogS of Hariyanto 26 January 2016 at 5:38 pm

    aku sudah dua kali ke lombok. tapi belum sempat mencoba coto makassar di lombok,,,ternyata ada yaaa..
    keep happy blogging always…salam dari makassar – banjarbaru πŸ™‚

    Reply
    • andyhardiyanti 27 January 2016 at 1:34 am

      Kalau ke Lombok ya utama dicobain ya kuliner lomboknya seperti Ayam Taliwang, Bebalung, Pelecing dan lain-lain. Bagaimanapun coto Makassar tetap paling asyik dinikmati di wilayah asalnya πŸ˜‰

      Terima kasih sudah berkunjung ^_^

      Reply
  • Hastira 26 January 2016 at 8:05 pm

    wah karena lombok tempat wisata juga coo makasar banyak juga ya ada di sana

    Reply
    • andyhardiyanti 27 January 2016 at 1:35 am

      Karena di Lombok banyak perantau juga xixixi. Jadi perlu ada varian makanan sepertinya πŸ˜‰

      Reply
  • dian nafi 27 January 2016 at 12:21 am

    wah paduan seru ya:D

    Reply
    • andyhardiyanti 27 January 2016 at 1:38 am

      Paduan apanya mbak? Hehehehe

      Reply
  • Lidya 27 January 2016 at 6:07 am

    aku pesan coto makkasar sama konro ya mbak, satu mangkuk cukup deh πŸ™‚ Bikin ngiler aja sih mbak

    Reply
    • andyhardiyanti 28 January 2016 at 9:33 am

      Hahahaha..hayuk ke sini mbak πŸ˜‰ Di Bekasi ada coto Makassar gak ya?

      Reply
  • Anis Hidayah 27 January 2016 at 11:16 pm

    Di makassar ada coto, di Jogja ada Saoto,,, ternyata selain plecing kangkung sama ayam taliwang, ada coto makassar yang wajib di coba yah mbak? wokelah,,, bisa dimasukkan referensi kalau begitu πŸ™‚

    Reply
    • andyhardiyanti 28 January 2016 at 9:34 am

      Iya mbak. Kalau bagi kami yang lama tinggal di Makassar, menu coto ini sesuatu banget saat di Lombok πŸ˜€
      Tapi kalau baru berkunjung ke Lombok, plecing kangkung dan ayam taliwang tetap yang utama dong~

      Reply
  • Iyos Kusuma 28 January 2016 at 4:33 pm

    Ini. Ini bahaya banget dibaca jam segini. Ga kuat baca detail komposisi coto makassar :’)

    Malah di Lombok ya? Tadi dikira di Makassar. Waktu ke Lombok sama sekali ga kepikiran untuk makan coto sih. Hehe. Ntar kalo ke sana lagi, dicoba! *elus perut. Hiks*

    Reply
    • andyhardiyanti 29 January 2016 at 1:41 am

      Hahaha, bahaya banget mas πŸ˜€
      Iya, ini yang ada di Lombok. Kalau yang di daerah asalnya (Makassar) tentunya lebih maknyuss.. Ini referensi buat teman-teman di Lombok yang kangen sama rasa Coto Makassar. Kalau belum sampai ke Makassar, bisa lah sekalian cobain coto Makassar yang ada di Lombok dulu.

      Reply
  • abdurrahman 1 February 2016 at 2:36 am

    Wahh… saya kira soto adanya cuma di Jawa doanng..
    kalo di Jawa biasanya soto ayam sama daging sapi, kalo di Makassar pake daging apa ya..?

    Reply
    • andyhardiyanti 1 February 2016 at 4:53 am

      Ini coto mas, bukan soto πŸ™
      Hehehehe..
      Dan ini di Lombok, bukan di Makassar. Kalau coto, pakainya daging sapi.

      Reply
  • Dilan Deswara 7 June 2016 at 2:53 pm

    bahaya juga nih heheh baca ini kalo sambil puasa hehehe

    Jadi inget waktu kuliah dulu, ditanya sama temen dari makassar

    apa perbedaan coto sama soto ?

    kalo soto pake daging sapi, nah kalo coto pake daging capi wkwkwkwk

    Reply
  • baiqrosmala 9 August 2016 at 3:02 pm

    thank you for your nice info mba,, kapan kapan mau ah mampir ke salah satu list di atas.. oiya masih bingung kenapa kalau makassar pakenya coto yaa bukan soto πŸ˜€
    apa beda arti yaa -,- soalnya saya kalau ngucapinnya selalu bilang soto makassar hehe takut salah arti entar 😐

    Reply
  • Nunu asma 13 October 2016 at 8:33 am

    Kangen sama coto???, nasib para perantau yah gini… Nice info aku biasanya cuma beli di jlan pariwisata belakang rs. Lama,, mba kalo info yang jual kapurung di lombok tau ngak???heheheh salam kenal..salam perjuangan perantau lombok

    Reply
  • Rangga 15 October 2016 at 2:14 pm

    Ada lagi warung coto makassar yg baru buka…..tepatnya di jln sriwijaya,menux khas makassar banget trus bisa nongkrong jg sambil menikmati shisha….

    Reply
  • Lia 15 October 2016 at 2:46 pm

    H Daeng yusup. Tetangga rumah qu. Baru sekali sih ke warung cotox. Tapi udah sering banget nikmatin cotonya yg rasax enak. Karena tiap ada acara di rumah pasti menux coto makasar… Hehehehe makan gratis…

    Reply
  • Ndy Pada 2 November 2017 at 11:22 pm

    Bisa mengobati rasa kangen sama coto yang original dari kota asalnya yaa..

    Reply

Leave a Comment